Lombok Timur, 21/10/2024 – Kuliah semester ganjil tahun 2024/2025 di beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sudah memulai prosesnya. Pun begitu di Universitas Gunung Rinjani (UGR). Namun ada yang berbeda kali ini yang dilakukan oleh Mahasiswa Semester 1 Universitas Gunung Rinjani.
Sebanyak 33 Mahasiswa Semester 1 Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian yang mengambil mata kuliah Biologi Pertanian melakukan kuliah praktikum lapangan di Desa Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Kuliah lapangan itu dilaksanakan pada hari minggu (20/10/2024).
Kegiatan dilapangan dibagi menjadi dua kegiatan yaitu pertama melakukan pengamatan jenis tanaman yang mendapat sinar matahari penuh, selanjutnya tanaman tersebut nantinya secara fisiolagi akan diamati juga jumlah daun, bentuk daun, bentuk batang dan perakarannya.
Kegiatan kedua akan melakukan pengamatan bagi tanaman yang tidak mendapatkan sinar matahari secara penuh. Pengamatan pada fisiologi tanaman sama yaitu bentuk daun, batang dan akarnya. Praktikum lapangan ini merupakan pengalaman pertama bagi mahasiswa semester 1 UGR. Salah satu mahasiswa yaitu Hendra yang sekaligus sebagai coordinator kelas mengungkapkan bahwa praktikum lapangan ini memberikan pengalaman secara langsung bagi mahasiswa seperti apa berinteraksi dengan petani dan bagiaman melakukan pengamatan secara langsung terhadap jenis tanaman.
“Praktikum ini memberikan pengalaman bagi kami sebagai mahasiswa semester 1 untuk berinteraksi dengan petani dan bagaimana melakukan pengamatan secara langsung” Ungkap Hendra.
Masing-masing mahasiswa diberikan kesempatan untuk memegang dan melakukan pengamatan tentang tanaman Cabai dan kopi selanjutnya diberikan edukasi mengenai kedua spesies ini. Selanjutnya dilakukan pengamatan fisiologi tanaman tersbut (Bentuk daun, jumlah daun, batang dan akarnya) untuk mengetahui perbedaan fisiologi tanaman yang mendapatkan penyinaran yang berbeda.
Maharani selaku dosen pengampu dari mata kuliah Biologi pertanian ini menjelaskan bahwa kegiatan praktikum ini selain memperdalam teori yang diberikan di ruangan juga nantinya akan bermanfaat bagi mahasiswa ketika diajak melakukan pengamatan langsung di lapangan. Diskusi dengan petani diharapkan akan memberikan cara pandang yang berbeda terkait dengan teknis budidaya tanaman. Karena petani saat ini pun sudah memiliki pengetahuan secara alami bagaimana cara mengelola tanamannya. Permasalhan yang terjadi dilapangan sudah sangat kompleks, baik dari segi teknis budidaya, teknologi pertanian, perubahan iklim, sehingga pengalaman interaksi dengan petani akan membuka cakrawala berfikir mahasiswa tentang kompleksitasnya sector pertanian ini.
“Mudah-mudahan dengan adanya interaksi secara langsung dengan petani dan melakukan pengamatan secara langsung dilapangan tentang tanaman akan memberikan cakrawala berfikir baru bagi mahasiswa’ Ungkap Maharani