Namanya Heri dan Harni, mereka saudara kembar yang saat ini bersekolah di SDN 02 Lendang Nangka Utara. Heri dan Harni tinggal bersama kedua orangtuaya di Dusun Loang Sawak, Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Meski kini mereka tengah kelas dua Sekolah dasar (SD), namun mereka tak pernah terlihat mengenakan sepatu dari awal masuk sekolah.
Begitu juga saat jam olahraga dan jadwal menggunakan baju adat, mereka selalu menggunakan seragam merah putih atau pramuka. Saat ditanya kenapa tidak mengenakan seragam seperti teman-temannya, jawabannya selalu sama, “Besok kalau sudah dibelikan, Bu Guru”.
Menyadari hal tersebut, wali kelas mereka Ibu Linda berinisiatif membuat status Whatsapp dan menceritakan tentang kondisi kedua anak kembar tersebut, berharap agar ada orang-orang baik di sekitarnya yang mau membantu. Mengetaui informasi ini, Lombok Research Center (LRC) segera menuju ke lokasi kedua anak tersebut untuk mencari kebenaran informasinya.
Benar saja, di dalam kelas yang berisi 18 siswa tersebut hanya mereka berdua yang menggunakan sandal, tidak seperti teman-temannya yang lain yang menggunakan sepatu. Meskipun begitu, mereka tetap memiliki semangat yang tinggi untuk tetap bersekolah, walau mungkin rasa minder kepada teman-temannya yang lain pasti ada.
“Saya lihat mereka (Heri dan Harni) dari awal masuk sekolah hanya memiliki dua seragam dan tidak pernah menggunakan sepatu ke sekolah, padahal sudah kelas dua”, kata Ibu Linda saat ditemui di sekolah. (31/01)
Dari keterangan Ibu Linda, si kembar berasal dari keluarga yang kurang mampu. Meskpun masih memiliki orangtua lengkap namun kedua orangtuanya sudah lansia. Ayahnya sudah tidak bisa bekerja karena pengelihatannya bermasalah. Sementara itu, ibunya bekerja sebagai buruh di sawah (ngome) dengan penghasilan yang tak seberapa.
Masih kata Ibu Linda, dengan kondisi ekonomi keluarga yang seperti itu, keluarga si kembar belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat maupun daerah. Ia menambahkan, bisa jadi mereka sebenarnya mendapatkan bantuan itu, tetapi tidak mengerti bagaimana cara mengaksesnya.
“Bisa jadi juga adminduknya mungkin tidak lengkap atau KK-nya belum online, jadi itu yang membuatnya tidak tercantum dalam daftar penerima bantuan”, kata Linda menambahkan. (31/01)
Hari ini, Senin, 5 Februari 2024, Tim LRC kembali berkunjung ke SDN 02 Lendang Nangka Utara untuk memberikan sepasang baju adat, sepatu dan biaya untuk seragam olahraga Heri dan Harni. Seragam tersebut langsung diberikan kepada Heri dan Harni saat jam istirahat sekolah. Pihak sekolah juga menyambut dengan baik hal tersebut.
“Sampai hari ini, baru LRC yang melakukan intervensi ke sekolah dan kami sangat berterima kasih kepada pihak LRC yang sudah bersedia membantu”, kata Ibu Linda. (05/02)
Ke depan, LRC melalui kolaborasi Pemerintah Desa Lendang Nangka dan Kelompok Konstituen Lentera akan melakukan advokasi agar keluarga Heri dan Harni memperoleh bantuan sosial dari pemerintah. Terpenting adalah memastikan keluarga Heri dan Harni memiliki kelengkapan administrasi kependudukan seperti kartu keluarga yang sudah terdata secara online dan e-KTP.
“Nanti kita akan bantu komunikasikan dengan pemdes dan kelompok konstituen, yang terpenting kalau adminduknya sudah ada, advokasinya akan lebih mudah dilakukan”, kata Lalu Khaidir. (05/02)