Menyambut dimulainya perkuliahan pada semester genap pada tahun ajaran 2023/2024, Universitas Gunung Rinjani (UGR) mengadakan kuliah umum yang dihadiri oleh semua mahasiswa pada fakultas Pertanian. Pada kesempatan tersebut hadir sebagai dosen tamu atau narasumber yaitu Bapak Ir. I Gusti Partanaya, M.Sc., PhD. Dari Jurusan agribnisnis Universitas Mataram.
Kuliah umum tersebut diadakan langsung di Aula lantai 3 UGR pada hari selasa 5 maret 2024. Adapaun tema yang diangkat pada kuliah umum itu yaitu Pengembangan Potensi Kewirausahawan Muda Berbasis Digital. Kegiatan yang tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa namun juga hadir dosen dan beberapa peneliti dan undangan tersebut dibuka oleh Pembantu Rektor I Universitas Gunung Rinjani (UGR) Bapak M. Saleh. S.IP., MH.
Pada kesempatan tersebut, I Gusti Partanaya atau yang sering disapa Nonong Partanaya mengajak anak-anak muda khususnya Mahasiswa untuk mampu melihat peluang yang ada di era digital ini. Karena era digital ini akan memberikan dampak negative dan positif. Sebut saja dampak negatifnya yaitu berdasarkan hasil penelitian bahwa diera digital ini akan berpotensi mengilangkan sekitar 62 ribu jenis pekerjaan. Namun dampak positifnya juga akan membuka kesempatan pekerjaan baru. Untuk itulah peran Kampus sebagai jembatan antara kemajuan yang ada dengan memberikan pengetahuan terbaru.
“Di era Digital ini akan berpotensi menyebabkan hilangnya sekitar 62 ribu jenis pekerjaan” Ungkap Nonong Partanaya.
era digital merupakan suatu era atau zaman yang sudah mengalami kondisi perkembangan kemajuan dalam ranah kehidupan ke arah yang serba digital. Perkembangan era digital pun terus berjalan cepat dan tidak bisa dihentikan oleh manusia karena sebenarnya kita sendirilah yang menuntut dan meminta berbagai hal menjadi lebih efisien dan lebih praktis. Tentunya hal ini juga akan diiringi dengan dampak negatif maupun positif dari era digital.
Generasi digital merupakan era di mana teknologi sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Pengaruh industri digital pada akhirnya turut berdampak ke semua lini industri, termasuk industri kreatif dan industri riil, seperti bisnis retail dan makanan. Hal ini menjadi pertanda kuat dari kemunculan era ekonomi digital yang mungkin akan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun ke depan. Dengan perkembangan teknologi digital, tidak bisa dimungkiri jika berbagai usaha/aktivitas baru bisa membantu perekonomian keluarga, dan berbagai usaha lainnya.
Banyak anak muda yang mampu memulai bisnis digital mereka, beberapa masyarakat lainnya juga mampu mendigitalisasi bisnis atau UMKM mereka, tetapi tidak sedikit pula masyarakat awam yang tidak tahu harus berbuat apa dengan teknologi digital yang dimiliki. Oleh sebab itu, saat ini kita harus fokus menyiapkan kemampuan dan keterampilan agar bisa bersaing di era digital.
Sebagai generasi penerus bangsa serta agen perubahan, pemuda dan mahasiswa memiliki peran yang penting dalam proses pembangunan dan berpartisipasi untuk menyelesaikan tantangan persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan khususnya di era digital saat ini.
Tatangan utama generasi muda dan mahasiswa dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan social kemasyarakatan.
Nonong Partanaya mengajak semua anak muda khususnya mahasiswa UGR untuk mengisi era digital ini dengan hal-hal yang produktif. Produktif tidak hanya dalam arti menghasilkan uang namun ada juga hal-hal lain yang mampu menjadi alat pengembangan diri. Dikarenakan Mahasiswa saat ini akan menjadi penerus bangsa dimasa yang akan datang.
“Gunakanlah waktumu dengan hal-hal yang produktif, dikarenakan kalianlah mahasiswa saat ini akan menjadi penerus bangsa kedepannya” Ungkap nonong Partanaya mengahiri Kuliah Umumnya hari itu.
*Maharani