Lombok Timur, 18 Mei 2024 – Prinsip dasar Sustainable Development Goals (SDGs) adalah tidak meninggalkan satu pun warga (no one left behind). Namun praktiknya, di beberapa tempat, kelompok rentan masih belum sepenuhnya secara maksimal dilibatkan dan memperoleh manfaat dalam program pembangunan. Hal ini tidak hanya karena kelompok ini belum menjadi prioritas dalam pembangunan, namun juga karena minimnya akses dan partisipasi dalam program-program pembangunan.
Hal ini tentunya menjadi perhatian dari berbagai pihak, terutama bagi Lombok Research Center (LRC) yang memiliki konsen untuk memperjuangkan hak-hak kelompok rentan dan marjinal yang tidak/belum terakomodir dalam pembangunan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh lembaga tersebut adalah melalui kegiatan diskusi kampung dimana, sasaran dari kegiatan tersebut adalah masyarakat rentan dan marjinal yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Program INKLUSI di wilayah Lombok Timur yang dilaksanakan oleh Lombok Research Center (LRC).
Dalam kegiatan diskusi kampung kali ini, Lombok Research Center (LRC) melaksanakannya di Desa Sikur Selatan, pada Sabut (18/5/2024) dengan mengambil tema “Penguatan Pertisipasi Politik Kelompok Rentan dan Marjinal di Kabupaten Lombok Timur”. Selain dari kelompok masyarakat rentan dan marjinal yang ada di desa tersebut, pelaksanaan kegiatan diskusi kampung itu juga dihadiri langsung oleh Kepala Desa Sikur Selatan, Kepala Wilayah (Dusun), tokoh pemuda, tokoh masyarakat, perempuan, lansia, dan Kelompok Konstituen (KK) sebagai dampingan lembaga ini dalam Program INKLUSI.
Dalam kegiatan pada hari itu, Kepala Desa Sikur Selatan M. Habibuddin H. menyatakan bahwa kegiatan yang digagas oleh Lombok Research Center (LRC) ini sangat penting, terlebih lagi dengan melibatkan masyarakat rentan dan marjinal. Kegiatan ini juga membantu pemdes dalam menyampaikan berbagai informasi pembangunan sekaligus juga menjadi ajang untuk menyerap aspirasi dari masyarakat.
“Adanya Program INKLUSI sebagai mitra desa Sikur Selatan sudah sangat membantu dan bermanfaat bagi perubahan dan pembangunan sosial”, kata sang kepala desa.
Selanjutnya Baiq Titis Yulianty selaku Koordinator Program INKLUSI-LRC mengutarakan bahwa pembangunan akan mampu berjalan baik, ketika ada pemerintah yang responsif dan masyarakat yang aktif. Kelompok konstituen sebagai ujung tombak Program INKLUSI bisa menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah atas permasalahan yang dihadapi. Sehingga keberadaan kelompok konstituen bisa menjadi penyeimbang agar masyarakat bisa merasakan manfaat dari pembangunan.
“Inilah peran kelompok konstituen, selain sebagai mitra pemerintah juga sebagai corong informasi masyarakat agar program pemerintah bisa berjalan dengan maksimal”, kata Baiq Titis.
Dari kegiatan diskusi kampung itu banyak permasalahan yang disampaikan oleh para peserta, salah satunya adalah terkait dengan kepemilikan dokumen kependudukan bagi kelompok rentan dan marjinal. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan akses masyakarat terhadap program-program perlindungan sosial yang disediakan oleh masyarakat. Padahal seperti diketahui bahwa, saat ini Pemda Lombok Timur melalui dinas dukcapil telah memiliki program inovasi yang bernama Tuak Manis (Tuntas Administrasi Kependudukan untuk Masyarakat Marginal dan Disabilitas).
Menanggapi hal itu, Baiq Titis menyampaikan bahwa pentingnya pembaharuan data demografi di desa yang dilakukan secara berkala sehingga, dapat mengetahui masyarakat rentan dan marjinal yang belum terlayani atau dapat mengakses program perlindungan dari pemerintah.
Diskusi kampung yang dilaksanakan oleh Lombok Research Center (LRC) tidak hanya mengangkat satu tema saja namun, kegiatan berkala itu juga mengangkat berbagai tema yang terkait dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat dalam pembangunan di Lombok Timur.
“Silakan untuk Diskusi Kampung Selanjutnya boleh mengusulkan tema yang diinginkan, nanti kita bisa bantu fasilitasi dari pematerinya. Misalnya kalau butuh sosialisasi tentang BPJS, pelatihan pengolahan sampah, kesehatan remaja dan sebagainya”, katanya sebelum diskusi berakhir.
Bq. Diat* (red)
Diskusi Kampung: Menumbuhkan Partisipasi Masyarakat Rentan dan Marjinal Dalam Pembangunan

Suasana diskusi kampung di Desa Sikur Selatan yang diselenggarakan oleh Lombok Research Center (LRC) pada Sabtu 18 Mei 2024.