Staf LRC Ikuti Kegiatan Simulasi Penguatan Ekonomi Untuk Peningkatan Kapasitas

Lombok Timur, 12 September 2024 – Salah satu fokus Program INKLUSI tahun ini adalah memberikan penguatan ekonomi bagi kelompok rentan dan usaha lokal yang berdasarkan pada potensi daerah. Kendala bagi pengusaha lokal dalam menjalankan bisnis biasanya terletak pada manajemen keuanagan dan pemasaran yang kurang baik. Untuk itu, Lombok Research Center (LRC) sebagai mitra Yayasan BaKTI dalam Program INKLUSI akan memberikan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha di desa binaan LRC.
Untuk mengoptimalkan kegiatan penguatan kapasitas, Tim Program INKLUSI-LRC melaksanakan simulasi penguatan ekonomi terlebih dahulu. Kegiatan simulasi ini akan dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 12-13 September 2024 di Kantor LRC, Lombok Timur yang diikuti oleh semua staf LRC.

Adapun yang menjadi fasilitator dalam kegiatan simulasi yakni Sarniati (Finance and Administration Office Program INKLUSI-LRC) dan Baiq Tria Maulidasih (Finance and Administration Assistant Program INKLUSI-LRC). Kedua fasilitator sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan fasilitatator dalam Pelatihan Pendampingan Keuangan Usaha Bagi Tim Operation Sub Mitra Menggunakan Modul Gender Entrepreneurship Together (GET) Ahead yang dilaksanakan oleh Yayasan BaKTI pada Agustus lalu.

Sebagaimana disampaikan oleh Baiq Titis Yulianty selaku Kepala Program INKLUSI-LRC, agenda simulasi ini bertujuan untuk menyalurkan informasi kepada semua staff LRC agar semua memiliki kapasitas yang sama. Sehingga, dalam kegiatan penguatan ekonomi ke depan, semua staf program dan lembaga dapat mendampingi masyarakat/pemilik usaha yang hadir dalam kegiatan.

“Adanya simulasi ini agar ke depan semakin banyak ide-ide dari teman-teman semua untuk meningkatkan kualitas pelatihan yang akan kita lakukan. Tidak hanya itu saja, di sini kita juga akan belajar bagaimana melakukan metode pelatihan bagi orang dewasa”, kata Baiq Titis.

Adapun dalam simulasi semua peserta (staf LRC) dibagi menjadi sejumlah kelompok dan masing-masing kelompok berperan sebagai pelaku usaha. Kemudian setiap kelompok diminta untuk mengiditentifikasi potensi dan permasalahan yang sering dialami pengusaha lokal. Kemudian, semua kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi serta bagaimana memecahkan permasalahan yang diidentifikasi.
“Jadi hari ini kita akan memposisikan diri kita sebagai pengusaha dan kita akan belajar bagaimana meningkatkan usaha yang kita miliki, bagaimana mengatur keuangan terkait usaha dan rumah tangga serta bagaimana melakukan pembukuan”, kata Sarniati.

Untuk hari kedua semua staf akan diberikan pelatihan untuk membuat pembukuan termasuk menghitung laba-rugi. Selain untuk meningkatkan kapasitas, hal ini juga bertujuan agar semua staf bisa memfasilitasi semua pelaku usaha dalam aganda penguatan ekonomi ke depan, serta mampu menjawab pertanyaan dan permasalahan mereka.

“Jadi ke depan kita harapkan setelah simulasi ini, semua teman-teman dapat menjadi pendamping masyarakat/pelaku usaha saat pelatihan berlangsung. Karena di kegiatan penguatan ekonomi nanti, kita akan lebih banyak praktik dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi peserta untuk berbicara”, kata Baiq Tria Maulidasih menambahkan.