Lombok Timur, 14/11/2024 – Dalam rangka peningkatan kapasitas pengelola usaha, Lombok Research Center (LRC) sebagai mitra Yayasan BaKTI dalam Program INKLUSI memberikan pelatihan membuat brownis pisang dan bolu pisang di Desa Kembang Kerang pada Sabtu, 9 November 2024. Kegiatan tersebut dirangkai dalam kegiatan Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa/Kelurahaan.
Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu desa binaan LRC tersebut mengundang Yuli Nurlina Hadianti (Ahli Pengolahan Makanan dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur) sebagai instruktur serta dihadiri lebih dari sepuluh perempuan pengelola usaha di Desa Kembang Kerang.
Hadir juga dalam kegiatan pelatihan Baiq Titis Yulianty selaku Koordinator Program INKLUSI-LRC, menyampaikan pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar pisang bertujuan agar masyarakat setempat dapat mengelola potensi lokal menjadi produk yang bernilai tinggi. Menurutnya, pengusaha makanan biasanya hanya menggunakan buah pisang yang matang dan mengkal untuk bahan membuat keripik dan makanan lainnya, sementara pisang yang terlalu matang akan dibuang dan menjadi limbah.

“Sehingga harus ada inovasi yang harus dikembangkan pengelola usaha setempat. Jadi buah pisang yang terlalu matang tadi tidak terbuang dan bisa kita olah menjadi bolu atau brownis. Pastinya kalau sudah diolah akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi”, jelas Baiq Titis.
Begitu juga Yuli Nurlina Hadianti sebagai instruktur pelatihan berpesan kepada peserta pelatihan untuk memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin. Agar menjadi modal utama bagi perempuan pengelola usaha di Desa Kembang Kerang untuk membuka usaha, menambah kreatifitas usaha yang telah ada atau paling tidak sebagai referensi untuk membuat olahan makanan yang sehat dan berkualitas untuk keluarga.
“Saya berharap pelatihan ini dapat mendorong pengelola usaha setempat untuk lebih banyak berkreatifitas untuk mengembangkan ide usaha. Apalagi di sini BUMDESnya kan sudah maju, ini bisa menjadi mitra kita sebenarnya”, ujar Yuli.
Selanjutnya, kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan praktik membuat kue bolu pisang dan kue brownis pisang. Peserta dibagi menjadi dua kelompok dan setiap kelompok mempraktikkan satu resep dari instruktur. Semoga kegiatan ini dapat memberikan peningkatan kapasitas dan manfaat langsung bagi pengelola usaha di bidang olahan makanan di Desa Kembang Kerang, khususnya dalam meningkatkan perekenomian perempuan dan masyarakat rentan.