LRC Dampingi Pengelola Usaha di Desa Teros dalam Pelatihan Membuat Kerupuk Rumput Laut

Lombok Timur, 12/11/2024 – Bidang ekonomi adalah salah satu hal yang tak kalah penting dalam pembangunan inklusif, yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat rentan. Berangkat dari sini, Yayasan BaKTI dan Lombok Research Center (LRC) melalui Program INKLUSI memberikan pelatihan pembuatan kerupuk rumput laut bagi pengelola usaha dalam kegiatan Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa bagi pengelola usaha di Desa Teros, Labuhan Haji, Lombok Timur pada Jumat, 8 November 2024.
Kegiatan ini diikuti lebih dari sepuluh peserta yang berasal dari unsur perempuan dan lansia pengelola usaha olahan makanan di Desa Teros. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari praktisi industri olahan makanan yang berpengalaman dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur. Peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada instruktur terkait proses pengolahan makanan.
Dibuka langsung oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Industri, Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, H. Wilbi Subandi, menyampaikan pelatihan tersebut bertujuan untuk memberdayakan potensi sumber daya yang dimiliki di Desa Teros agar memberikan peningkatan ekonomi keluarga. Penggunaan rumput laut sebagai pengganti soda jarang diketahui oleh masyarakat, padahal bahannya sangat mudah ditemukan terutama di kawasan pantai seperti Desa Teros. Untuk itu, ia berharap masyarakat desa dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk kemajuan ekonomi desa.
“Rumput laut ini banyak ditemukan dan ternyata kalau kita bisa mengolahnya dengan baik dapat menjadi produk yang bernilai. Jadi, harapan saya, ilmu yang sudah ibu-ibu dapatkan setelah pelatihan ini dapat dikembangkan dengan baik”, ucap H. Wilbi Subandi dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, Koordinator Program INKLUSI-LRC, Baiq Titis Yulianty mengimbau kepada pelaku usaha yang bergerak dalam industri pengolahan pangan agar memerhatikan jumlah takaran bahan setiap produk yang dibuat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan dan tidak mengalami perubahan cita rasa.
“Dalam proses praktik nanti harus benar-benar diperhatikan takaran bahan yang digunakan, ini termasuk dalam quality control (kendali mutu) untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan”, kata Baiq Titis.

Peserta mempraktikkan langsung cara pembuatan kerupuk rumput laut

Penggunaan bahan alami rumput laut sebagai pengganti soda kerupuk tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi agar sehat untuk dikonsumsi. Disampaikan oleh Yuli Nurlina Hardianti dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur sekaligus sebagai instruktur pada pelatihan tersebut. Menurutnya, soda kerupuk yang berbahan boraks bisa berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
“Prinsip yang harus kita pegang dalam membuat olahan makanan, pastikan bahwa makanan yang kita buat tidak hanya enak tetapi juga sehat. Sebisa mungkin penggunaan soda kerupuk (boraks), pewarna, dan pengawet makanan kita ganti dengan bahan alami yang lebih sehat”, kata Yuli.
Setelah diberikan resep oleh instruktur, peserta langsung melakukan praktik membuat kerupuk tomat rumput laut dan kerupuk bayam rumput laut. Semua proses mulai dari menyiapkan bahan-bahan, menakar bahan hingga proses pembuatan dilakukan oleh peserta dan didampingi oleh instruktur. Harapannya, setelah kegiatan ini para pengelola usaha dapat mengembangkan kreasi olahan makanan yang berasal dari potensi lokal desa serta menghasilkan produk yang sehat dan berkualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *