LRC Berikan Pelatihan Penguatan Ekonomi untuk Pelaku UMKM di Lombok Timur

Peserta kegiatan Penguatan UMKM inklusif melakukan praktik langsung terkait dengan tata kelola keuangan.

Lombok Timur, 19/9/2024 – Direktur Lombok Research Center meminta kepada pelaku UMKM di Lombok Timur untuk memaksimalkan potensi lokal untuk memajukan perekenomian di desa. Hal ini disampaikan oleh Suherman selaku Direktur LRC kepada seluruh pelaku UMKM yang hadir dalam kegiatan Pembentukan dan Penguatan Unit Usaha Untuk Pemberdayaan Ekonomi Tingkat Desa di Kabupaten Lombok Timur yang dilaksanakan 17-18 September 2024 di Aula Lesehan Elen, Selong, Lombok Timur.

Kegiatan penguatan ekonomi yang dilaksanakan selama dua hari difasilitasi oleh Lombok Research Center selaku mitra Yayasan BaKTI dalam Program INKLUSI. Tujuannya ialah untuk memberikan penguatan kepada pelaku UMKM yang tersebar di desa binaan LRC terkait manajemen keuangan, model pengembangan bisnis dan mendorong pembangunan ekonomi inklusif di desa-desa.

Suherman juga menyampaikan penguatan ekonomi di desa perlu dilakukan untuk mewujudkan perekonomian yang lebih inklusif. Salah satunya dengan mendorong pelaku UMKM untuk melakukan model bisnis inklusif, model bisnis ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan namun memberikan dampak yang positif untuk sosial, ekonomi dan lingkungan dengan melibatkan semua lapisan masyarakat.
“Makanya kita perlu memberikan penguatan ekonomi di level desa agar tercipta pembangunan ekonomi inklusif, sehingga nantinya akan bermanfaat untuk pemberdayaan disabilitas, lansia dan kelompok rentan lainnya”, ungkap Suherman dalam sambutannya.

Di tempat yang sama, Baiq Titis Yulianty selaku Koordinator Program INKLUSI-LRC menyampaikan bahwa pelatihan ekonomi ini bersifat berkelanjutan. Karena program ini juga fokus untuk mendorong pelaku UMKM untuk mengembangkan dan menyebarkan praktik baik untuk mendukung wirausahawan, pemilik usaha kecil, dan lembaga keuangan mikro.

“Kegiatan kita hari ini tidak hanya untuk mendorong peningkatan kapasitas pemilik usaha dan UMKM, namun juga untuk mendorong peningkatan daya saing yang akan berimbas pada meningkatnya pendapatan”, ujar Baiq Titis.

Pada pertemuan kedua, peserta diberikan pelatihan tentang pembukuan dan manajemen keuangan, peserta diharapkan mampu menerapkan hasil pembelajaran yang didapatkan dalam mengatur dompet usaha dan dompet keluarga. Dengan begitu, manfaat dari pelatihan dapat dirasakan langsung agar membantu pemilik usaha dapat mengontrol biaya operasional, melakukan evaluasi dan memudahkan pengembangan usaha.

“Setelah kegiatan pelatihan ini harapannya materi yang didapatkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam mengelola keuangan keluarga dan usaha”, tutup Sarniati selaku fasilitator pelatihan.