Penguatan Kelompok Konstituen Desa Banjar Sari: Tekankan Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Anggaran Desa dan Isu Perubahan Iklim

Lombok Timur, 22/02/2025 – Dalam Implementasi Program INKLUSI, Lombok Research Center selaku mitra Yayasan BaKTI laksanakan Pertemuan Penguatan Kelompok Konstituen untuk Partisipasi Politik dan Isu Perubahan Iklim bertempat di Desa Banjar Sari, Kamis, 20 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pengelolaan dana desa dan adaptasi serta mitigasi perubahan iklim. Peserta yang hadir merupakan masyarakat setempat dari unsur pemerintah desa, BPD, LKMD, PKK, Kader Posyandu, tokoh masyarakat, kelompok tani, pengelola UMKM dan Karang Taruna.
Dibuka oleh Kepala Desa Banjarsari, Asmiluddin, S.Sos, M.H., menyampaikan kegiatan inni untuk memenuhi hak masyarakat terkait keterbukaan informasi di desa. Pemerintah desa berkewajiban menyampaikan informasi terkait proses dan impelementasi anggaran dana desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga pelaporannya. Semua proses tersebut memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam memberi usulan dan evaluasi kebijakan.
“Harapannya, perwakilan masyarakat yang hadir pada kegiatan hari ini bisa meneruskan informasi yang didapatkan kepada masyarakat lainnya, agar semua masyarakat teredukasi dan memiliki pemahaman yang sama”, kata Asmiluddin sebelum membuka kegiatan.
Hadir memberikan sambutan dan arahan Direktur Lombok Research Center, Suherman. Dalam arahannya menyampaikan banyak wadah yang bisa digunakan masyarakay untuk menyalurkan aspirasinya, seperti Musrenbang Desa, Musyawarah Dusun, atau musyawarah khusus peremuan dan kelompok rentan lainnya. Aspirasi masyarakat merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah desa dengan masyarakat untuk melahirkan kebijakan yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Di samping itu, itu sosialisasi terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang tertuang di dalam fokus anggaran dalam Permendes Nomor 2 Tahun 2024, bertujuan agar masyarakat berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim, meningkatkan ketahanan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
“Semoga setelah kegiatan ini, masyarakat mendapatkan peningkatan kapasitas yang bermanfaat untuk mendorong Desa Banjar menjadi desa yang mandiri”, kata Suherman. 

Salah satu peserta Penguatan Kelompok Konstituen (KK) Desa Banjarsari yang berasal dari kelompok rentan menyampaikan usulan program terkait tema Partisipasi Politik Masyarakat dan Isu Perubahan Iklim yang diselenggarakan oleh LRC pada (20/02/2025) di Desa Banjarsari.

Salah satu narasumber dalam kegiatan, yakni Bapak Mustafa selaku Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Desa Dinas PMD Kabupaten Lombok Timur, khusus berbicara terkait program peemerintah di dalam Permendes Nomor 2 Tahun 2024 Terkait Petujunjuk Opren Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025. Program tersebut meliputi, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pengan dan isu perubahan iklim, penanggulangan stunting, potensi dan keunggulan desa, padat karya tunai dan teknologi IT. Informasi tersebut penting disampaikan kepada masyarakat karena fokus pengganggaran dana desa setiap tahunnya mengalami perubahan.
“Pada dasarnya, fokus penggunaan Dana Desa bertujuan untuk percepatan pengentasan kemiskinan di desa. Sehingga banyak alternatif cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang ada di desa, salah satunya dengan cara swakelola. Misalnya, pemerintah desa memberdayakan SDM setempat untuk memenuhi pengadaan barang dan jasa”, ungkap Mustafa.
Terkait materi isu perubahan iklim, disampaikan oleh Baiq Titis Yulianty selaku Koordinator Program LRC-INKLUSI. Dampak perubahan iklim dapat meningkatkan kerentanan dan risiko kelompok rentan dan marginal. Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan, akan tetap berdampak secara ekonomi dan sosial.
Meningkatnya biaya produks akibat perubahan cuaca, menyebabkan ketersediaan pangan menurun, bertambahnya pekerja anak dan meningkatnya angka kekerasan. Sehingga, harus ada upaya yang dilakukan dengan menerapkan kebiasaan baik, seperti mengurangi penggunaan listrik dan energi, menghemat penggunaan air, mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia, penhijauan dan pengelolaan sampah dengan baik.
“Perlu diingat bahwa sekecil apapun upaya yang kota lakukan untuk mitigasi perubahan iklim akan berdampak besar jika dilakukan bersama-sama”, pesan Baiq Titis kepada seluruh peserta.
Selain sosialisasi terkait Permendes Nomor 2 Tahun 2024 dan isu perubahan iklim. Sebagai pengkayaan, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi dan praktik terkait proses perencanaan dan penganggaran yang inklusif di desa. Setiap peserta dibagi ke dalam kelompok diskusi untuk menganalisa terkait potensi dan tantangan di desa. Setelah sesi diskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan usulan program yang dapat diterapkan di desa, yang ditanggapi oleh Kepala Desa Banjar Sari dan narasumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *