LP2M Universitas Jember Adakan NgopiSelasa Bahas Desa Digital untuk Mendorong Desa Melek Teknologi

NgopiSelasa 105 angkat tema “KKN Kolaborasi NTB untuk Desa Melek Data dan Digitalisasi di Aikmel Lombok Timur”. Agenda rutin yang diselenggarakan LP2M Universitas Jember bersama media official partner Pesona Desa Nusantara yang didukung Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diperuntukkan untuk umum secara daring melalui aplikasi Zoom pada Selasa, 15 April 2025. Webinar tersebut diikuti oleh akademisi, pemerintah desa, NGO dan mahasiswa di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Universitas Jember bersama Universitas Telkom di bulan Februari telah menjalankan program KKN Kolaborasi selama 30 hari di Desa Aikmel Utara dengan mengembangkan Pusat Pelayanan dan Informasi Desa (PPI Desa) untuk mendorong peningkatan perekonomian, kesehatan, kesejahteraan dan penanggulangan bencana. Keberadan PPI Desa juga untuk mendorong masyarakat yang sadar dan mampu memanfaatkan teknologi informasi guna mendukung pembangunan desa.

Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., MP., dalam sambutannya menyampaikan bahwa digitalisasi desa merupakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efisiensi pelayanan transparansi informasi di desa, dan partisipasi masyarakat. Selain menyelaraskan teknologi dengan kebutuhan lokal dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, digitalisasi desa bertujan untuk memastikan agar tidak ada satupun yang tertinggal di dalam adaptasi teknologi.

“Desa Digital ini bukan untuk gagah-gagahan, tetapi ini memang hal mendesak dan sesuatu yang harus ada di desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mempercepat pelayanan dan mendukung pembangunan itu sendiri,” ungkap Prof. Yuli Witono.

Hadir sebagai narasumber, Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat LP2M Universitas Jember, Hermanto Rohman, S.Sos, MPA., menjelaskan bahwa KKN Kolaborasi bertujuan agar mahasiswa mampu beradaptasi sebaik-baiknya di desa, memiliki fokus untuk dikembangkan dan melengkapi apa yang sudah ada di desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia menambahkan, Desa Aikmel Utara termasuk percontohan desa digital bagi desa lainnya di Lombok Timur sehingga harus ada keberlanjutan yang didukung multi pihak.

“Banyak pressure kita berikan bagi adik-adik KKN agar hasilnya maksimal dan bermanfaat bagi desa. Desa Digital ini bukan kita mengembangkan aplikasi tetapi bagaimana aplikasi digunakan oleh desa secara kelembagaan dan berkelanjutan,” ujar Hermanto.

Dalam pertemuan webinar tersebut juga hadir, Muhammad Al Makky, S. Kom., M.T., dari Universitas Telkom menyampaikan antusias mahasiswa mengikuti KKN Kolaborasi terlihat dari jumlah mahasiswa yang mendaftar, dari 10 kuota yang tersedia terdapat 60 lebih mahasiswa yang mendaftar. Sehingga kampus harus melakukan seleksi untuk memilih 10 orang mahasiswa. Meskipun di lakukan dalam waktu singkat, KKN Kolaborasi ini menurutnya lebih efektif, karena dilakukan identifikasi masalah untuk memastikan program yang dikembangkan lebih tepat sasaran dan menjawab permasalahan di desa.

“Kita biasanya menyelenggarakan KKN 2-4 bulan dan mahasiswa sendiri yang menentukan identifikasi masalahnya. Sementara, KKN kolaborasi ini hanya satu bulan, tetapi potensi dan kebutuhan desa sudah diidentifikasi sebelumnya, artinya program yang diimplementasikan mahasiswa lebih tepat sasaran dan mahasiswa bisa mempersiapkan dari jauh-jauh hari,” kata Makky saat menjawab pertanyaan moderator.

Mewakili Kepala Desa Aikmel Utara, Irwan Rosidi selaku Sekretaris Desa mengutamakan prinsip bahwa data yang baik merupakan pondasi dari tata kelola pemerintahahan yang baik. Untuk itu, pemerintah desa selalu menyuarakan terkait pentingnya pendataan secara partisipatif, tidak hanya pemerintah desa saja yang mendukung pendataan tetapi harus ada keterlibatan masyarakat.

“Kami berharap KKN Kolaborasi dengan mengembangkan model Smart Village ini menjadi role model bagi mahasiswa KKN yang lain, dimana program yang KKN yang dikembangkan lebih terfokus dan berkelanjutan. Kami juga membentuk Gerakan Mahasiswa Desa (GMD) dengan anggota 60 mahasisiswa, mereka nantinya diharapkan menjadi pionir dalam mengembangkan desa digital,” kata Irwan.

Lombok Research Center (LRC) sebagai lembaga masyarakat yang memfasilitasi KKN Kolaboratif 3T di Lombok Timur berharap program yang dibidani Univeristas Jember dan tiga kampus lainnya sebagai pembuka jalan bagi kerja sama lainnya, khusunya dalam memajukan pembangunan desa. Sebab semua kesuksesan pembangunan membutuhkan keikutsertaan semua pihak, hal ini disampaikan oleh Lalu Farouq Wardana selaku Program Officer LRC-INKLUSI. Ia juga berharap, pemanfaatkan teknologi informasi dalam pengembangan desa digital untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dapat direplikasi oleh desa-desa binaan LRC lainnya.

“Saya optimis, Kegiatan KKN Kolaborasi ini tidak hanya sebagai penggugur kewajiban, akan tetapi berdampak jangka panjang bagi mahasiswa, perguruan tinggi dan masyarakat desa,” pungkas Lalu Farouq.

Tidak hanya narasumber dari akademisi, pemerintah desa dan NGO yang diberikan kesempatan untuk berbicara. Dalam acara webinar tersebut, mahasiswa KKN Kolaborasi juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil dari program KKN terkait pengembangan desa digital di Desa Aikmel Utara. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi tanya dan jawab yang diperuntukkan bagi seluruh peserta NgopiSelasa episode 105.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *