Headlines

KKN Kolaboratif 3T Gelar Expo di Kantor Bupati Lombok Timur

Lombok Timur, 12/02/2025 – Sebanyak 35 Mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi 3T di Kabupaten Lombok Timur yang terdiri dari Universitas Jember, Universitas KH. Ahmad Muzaki Syah (UNIKHAMS) Jember, Telkom University Bandung dan (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember gelar Expo pada Selasa (11/02/2025) bertempat di Ruang Rapat Bappeda Lombok Timur. Expo sekaligus penarikan mahasiswa KKN ini menandakan berakhirnya program kerja mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Paokmotong, Desa Aikmel Utara dan Desa Kembang Kerang.
 
Expo ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil program kerja dan pengabdian yang dilaksanakan mahasiswa KKN di masing-masing desa selama 30 hari kepada pemerintah daerah kabupaten Lombok Timur. Dengan tema besar yang diangkat terkait digitalisasi desa berbasis aplikasi dan website desa, mahasiswa KKN mempresentasikan hasil kerjanya yang disaksikan langsung oleh Asisten 1 Bupati Lombok Timur, Kepala OPD Lombok Timur, Tim LP2M Universitas Jember dan Universitas Telkom, Kepala Desa (pelaksanaan KKN Kolaboratif) dan Tim Lombok Research Center (LRC).
 
Sejumlah karya yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN Kolaborasi disesuaikan dengan fokus di masing-masing desa. Di Desa Paokmotong, mahasiswa KKN fokus mengembangkan digitalisasi UMKM yang berbasis website desa dengan menciptakan pelatihan pembuatan branding UMKM, pelatihan pembuatan QRIS dan E-Katalog terkait produk UMKM setempat.
Sementara di Desa Aikmel Utara, mahasiswa KKN mengembangkan digitalisasi pusat informasi berbasis pelayanan masyarakat, yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan pemerintah desa ke masyarakat. Beberapa aplikasi yang dikembangkan, di antaranya SI-PEKA (Sistem Pelaporan Kepala Dusun) dan Lapor TPK (Tim Pendamping Keluarga), Pendataan Petani Cerdas, dll.
 
Begitu juga dengan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Kembang Kerang yang konsen untuk mengembangkan program kerja terkait pemetaan potensi desa, khususnya di bidang pertanian dan UMKM. Mereka membuat pelatihan terkait pembuatan branding UMKM, pemetaan pipa PAMDes dan Aplikasi Petani Andal Berinovasi (PADI).

Peserta Expo produk mahasiswa KKN Kolaborasi 3T yang dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Bappeda Kabupaten Lombok Timur pada Selasa (11/02/25)

Mewakili PJ Bupati Lombok Timur, Hadi Fathurrahman, S.Sos., selaku Asisten 1 Bupati Lombok Timur, mengapresiasi kerja mahasiswa KKN Kolaboratif karena telah menciptakan sejumlah produk digital, pelatihan dan edukasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Menurutnya, konsep kolaborasi yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi berhasil menciptakan kekuatan, karena dalam waktu yang relatif singkat mahasiswa KKN mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan maksimal.
 
“KKN Kolaboratif berhasil menggandeng berbagai perguruan tinggi yang mengembangkan masing-masing potensinya dengan baik. Pastinya sesuatu yang dilakukan secara berjamaah hasilnya akan maksimal”, ungkap Hadi Fathurrahman dalam sambutannya.
 
Berkesempatan hadir juga Sekretaris LP2M Universitas Jember, Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A., menyampaikan perguruan tinggi merupakan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Dengan rancangan KKN Kolaboratif yang diusung sejak tahun 2015, dengan tema “UNEJ Membangun Desa”, yang bertujuan untuk mengelola kekuatan yang ada di kampus, baik dari sisi SDM dan keilmuwan. Esensi KKN tidak ansih untuk menggugurkan kewajiban, namun kebermanfaatannya benar-benar dirasakan masyarakat.
 
“Di Jember saja terdapat 21 kampus dengan total mahasiswa 80.000 dalam satu kabupaten, inilah sumber daya yang kita miliki. Artinya, dari jumlah kampus yang tersebar di seluruh provinsi, itulah sebenarnya kekuatan Indonesia. Iptek yang digagas kampus-kampus, harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, ujarnya.
 
Di tempat yang sama, Suherman selaku Direktur LRC menyampaikan kerja sama LRC dengan perguruan tinggi dalam penyelanggaraan KKN Kolaborasi menjadi jalan baru untuk menciptakan pembangunan di desa yang lebih inovatif. Perguruan tinggi mengembangkan ilmu pengetahuan, sementara NGO dengan perspektifnya menyuarakan aspirasi masyarakat, advokasi kebijakan, melakukan riset dan identifikasi kebutuhan masyarakat. Lewat kerja sama lembaga pendidikan, pemerintah, organisasi masyarakat akan membawa perubahan positif untuk kemajuan masyarakat.
 
“Sejumlah produk yang dihasilkan oleh adik-adik KKN ini akan menjadi kekayaan bersama, harapan ke depannya ini dapat dikembangkan oleh pemerintah desa dan pemerintah daerah, termasuk untuk direplikasi di tempat lain. Dengan komitmen kita bersama, saya yakin perubahan sebesar apapun akan lebih mudah dijalankan”, ungkap Suherman.
 
Expo oleh KKN Kolaboratif 3T ini tidak hanya memamerkan produk digital, produk fisik lainnya yang dikembangkan oleh UMKM di desa seperti produk olahan makanan, pakaian dan souvenir pun turut ditampilkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *