Undang Media Lokal, LRC Perkuat Literasi Media dalam Isu Perubahan Iklim

Lombok Timur, 4 Oktober 2025 – Komunikasi perubahan iklim merupakan bagian penting dari strategi pembangunan. Pengarusutamaan isu perubahan iklim melalui advokasi media menjadi hal yang berpengaruh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Untuk itu, Lombok Research Center mendorong Penguatan Kapasitas Media dan Jurnalis “Perubahan Iklim dalam Perspektif Media untuk Mendukung Pembangunan Inklusif” pada Sabtu, 4 Oktober 2025 di Classic Coffee, Lombok Timur.
 
LRC mengajak sekitar 20 jurnalis dari media lokal di Lombok Timur mengikuti pelatihan tersebut. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Program INKLUSI dalam mewujudkan pembangunan inklusif berbasis kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial.
 
Pelatihan ini bertujuan agar jurnalis mampu membaca data dan mengolah informasi iklim secara cermat. Termasuk menekankan pentingnya penggunaan deskripsi, visual dan konteks lokal agar dapat dipahami masyarakat, bahkan dapat menumbuhkan empati dan partisipasi masyarakat.
 
Sebagaimana disampaikan oleh Fathul Rakhman selaku narasumber dan praktisi media, ia menekankan peran jurnalis dalam isu perubahan iklim adalah untuk membentuk persepsi dan menyajikan informasi edukatif agar masyarakat mau berpartisipasi dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
 
“Kita selama ini belum pernah menulis misalnya bagaimana masyarakat melakukan upaya mitigasi perubahan iklim. Padahal dengan memberikan konteks lokal akan lebih mudah mendorong empati masyarakat untuk berpartisipasi,” jelasnya.

Jurnalis yang tergabung dalam Forum Media Lombok Timur Inklusif mengikuti kegiatan penguatan kapasitas terkait isu perubahan iklim yang diselenggarakan Lombok Research Center (LRC) melalui Program INKLUSI pada, Sabtu (4/10/2025) di Classic Coffee & Resto, Sikur, Lombok Timur.

Media tidak hanya berfungsi menyebarkan informasi, dalam isu perubahan iklim media bisa berperan dalam meningkatkan kesadaran, memengaruhi opini publik, bahkan kebijakan pemerintah. Akan tetapi media sosial rentan terhadap kesalahan informasi yang dapat mengurangi antusiasme masyarakat sehingga menghambat upaya mitigasi.
 
Dr Maharani selaku narasumber dan peneliti Lombok Research Center menyampaikan bahwa kemudahan akses media mendukung penyebaran informasi yang sangat cepat. Untuk itu, media juga harus bisa menyajikan informasi yang valid dan relevan.
“Kecepatan penyebaran informasi membuat media menjadi alat yang sangat efektif dalam mencapai berbagai tujuan. Makanya media ini harus bisa menjadi corong informasi yang valid dan menyajikan informasi nyata,” tambahnya.
 
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Maharani juga mengingatkan kembali pentingnya peningkatan wawasam mengenai isu perubahan iklim. Media harus mempunyai dorongan internal untuk mengangkat isu tersebut secara konsisten serta menjadikannya sebagai tujuan.
 
Meskipun terdapat sejumlah tantangan, karena tidak mudah membuat konten dan informasi perubahan iklim yang mendalam dan kompleks, sebab memerlukan waktu yang panjang dan membutuhkan biaya yang besar. Namun dengan membangunkolaborasi multi pihak, media akan lebih mudah menjangkau masyarakat karena isu perubahan iklim menjadi tanggung jawab semua pihak.
 
Di tempat yang sama, Ketua Forum Media dan Jurnalis Lombok Timur, Rusliadi sekaligus moderator menyampaikan sebagai saluran utama informasi, media memiliki kekuatan yang besar dalam memengaruhi opini publik, membentuk narasi bahkan kebijakan. Media selama ini telah berhasil menjadi penghubung antara masyarakat dengan pemangku kebijakan.
 
“Media punya pengaruh besar, teman-teman jurnalis bisa menciptakan intrik yang mampu menggiring opini dalam mengubah kebijakan pemerintah,” kata dia.
Dengan mendukung indepedensi media dan memberikan peningkatan kapasitas menjadi langkah penting untuk memperkuat peran media dalam mendukung proses kebijakan publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *