Pelatihan Ketarampilan Menjahit Disabilitas Banjar Sari Berhasil Dorong Peluang Usaha Mandiri

Lombok Timur, 30/09/2025 – Guna meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kemandirian ekononomi serta membuka peluang usaha, sebanyak enam disabilitas fisik di Desa Banjar Sari diberikan pelatihan menjahit. Pelatihan ini dibiayai oleh Pemerintah Desa Banjar Sari melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES).

Pembukaan pelatihan dilaksanakan pada 23 September lalu, kemudian hari pertama pelatihan dilaksanakan pada 25 September 2025, yang akan berlangsung selama dua puluh hari ke depan. Ibu Nur Aeni ditunjuk oleh pemerintah desa untuk memberikan pelatihan.

Nur Aeni merupakan disabilitas di Desa Banjar Sari yang memiliki pengalaman menjahit kurang lebih selama dua puluh lima tahun. Beliau juga merupakan Ketua Komunitas Disabilitas di Desa Banjar Sari dan anggota Kelompok Konstituen binaan Lombok Research Center dalam Program INKLUSI.
Peserta pelatihan diberikan materi terkait dasar-dasar dan teknik menjahit, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung dalam membuat pola, teknik menjahit tangan, teknik bordir, memasang payet serta menyambung dan menghias kain.

“Untuk pelatihan hari pertama, kita berikan materi, kayak dasar-dasar menjahit dan tekniknya. Kemudian kita perbanyak dengan praktik langsung” ungkap Nur Aeni saat ditemui pada kegiatan pelatihan menjahit.

Nur Aeni merasa antusias membagikan ilmunya kepada para peserta karena ia juga ingin kelompok rentan bisa berdaya dengan kemampuannya sendiri. Ia berharap hasil pelatihan ini dapat melahirkan unit usaha baru yang berkelanjutan dan berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

Ia menambahkan, selama ini banyak yang beranggapan bahwa disabilitas dianggap tidak produktif dan justru menjadi beban pembangunan. Namun, ia optimis dari pelatihan ini akan mampu melahirkan disabilitas yang produktif dan mampu menciptakan peluang usaha sendiri.

“Beruntungnya, di sini kami diberikan dukungan pemberdayaan oleh pemerintah desa dan harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Karena di luar sana masih banyak yang mengganggap disabilitas sebagai beban sehingga jarang dilibatkan dalam kegiatan atau aktivitas di desa,” jelasnya.

Salah satu peserta pelatihan menjahit, Patiah mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah desa Banjar Sari dan LRC-Program INKLUSI karena telah mendukung pemberdayaan disabilitas desa. Patiah yang kesehariannya bekerja sebagai asisten penjahit di salah satu rumah konveksi sangat senang karena telah diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi lokal.

Patiah menambahkan, agenda ini tidak hanya memberikan mereka peningkatan kapasitas, akan tetapi sekaligus menumbuhkan semangat dan kepercayaan dirinya untuk berkarya.
“Melalui pelatihan ini kami mendapatkan banyak ilmu yang akan membuat kami lebih mahir ke depannya. Dari pelatihan ini juga semakin menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri kami untuk berkreasi,” ungkapnya.

Setiap peserta program pelatihan keterampilan menjahit yang dilaksanakan di Aula Konveksi Disabilitas Banjar Sari masing-masing diberikan perlengkapan berupa kain, benang, jarum, kancing dan bahan menjahit lainnya.

Mereka juga difasilitasi beberapa mesin jahit yang digunakan selama pelatihan dari bantuan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur yang diberikan kepada komunitas konveksi di Desa Banjar Sari. Hingga berakhirnya sesi pelatihan, setiap peserta ditargetkan untuk menghasilkan satu jenis produk pakaian, seperti baju, celana atau seragam sekolah.

Pelatihan menjahit ini merupakan bentuk komitmen pemerintah desa Banjar Sari dalam implementasi inklusi sosial di desa yang patut menjadi inspirasi dan layak dijadikan percontohan. Program ini termasuk mendukung pencapaian SDGs Desa, khususnya dalam poin pertama, yakni pengentasan kemiskinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *