Pelatihan Petani Konvensional di Desa Kertasari untuk Wujudkan Pertanian Mandiri

Lombok Timur, 23/09/2025 – Kolaborasi Lombok Research Center dan Startup Aquabloom dalam implementasi Program BISA (Blue Innovative Startup Acceleration) kembali menggelar pelatihan bagi petani konvensional dalam penggunaan biostimulan dan pemantauan tanaman hortikultura di Desa Kertasari, Labuhan Haji, Lombok Timur, Sabtu, 20 September 2025.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan biostimulan berbahan dasar rumput laut Sargassum untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia. Selanjutnya, meningkatkan kapasitas pengetahuan dan kapasitas petani dalam merawat tanaman hortikultura agar kualitas tanaman lebih sehat dan hasil panen meningkat.

Hadir 25 petani konvensional yang mengikuti pelatihan, mereka berdiskusi terkait masalah yang sering ditemukan oleh petani seperti, hama dan penyakit tanaman. Mereka antusias mengikuti pelatihan karena topik yang dibahas sangat dekat dengan mereka dan menjawab kebutuhan petani di Desa Kertasari.
Dr. Maharani selaku fasilitator yang ahli dalam bidang pertanian menjelaskan bahwa keinginan besar dari pelatihan ini untuk mewujudkan petani mandiri, yang mampu mengelola lahan secara maksimal, mampu melakilan adaptasi dan inovasi serta menjaga kualitas lingkungan.

“Kita ingin agar petani kita mandiri, kita mampu mengolah lahan sendiri secara optimal dengan memanfaatkan sumber daya secara maksimal, sehingga tercapai kesejahteraan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, kemandirian petani harus didukung dengan pengetahuan dan teknologi yang tepat. Untuk itu, partisipasi aktif para petani untuk mengikuti pelatihan pertanian modern dan memanfaatkan teknologi sederhana yang dapat meningkatkan hasil panen dan efisiensi kerja.

“Ke depan kita tidak hanya akan meberikan materi saja, tetapi akan langsung praktik ke lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan tanaman dan perawatan tanaman hortikultura,” tambahnya lagi.

Di tengah tantangan ekonomi global dan perubahan iklim, ketahanan pangan dan kemandirian petani menjadi isu global dan prioritas pembangunan nasional, sehinga perlu mendapat perhatian serius. Petani mandiri tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal, namun juga menjadi penggerak utama pekonomian daerah.

Salah satu satu peserta pelatihan Zainul Muttaqin menyampaikan bahwa meteri pelatihan sangat sederhana dan mudah diaplikasikan. Menurutnya, materi yang disajikan menekankan pentingnya mengoptimalkan sumber daya lokal seperti kotoran ternak, dedaunan dan limbah rumah tangga dalam proses produksi pupuk organik.

“Semoga setelah pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan petani lokal dan kita bisa melakukan inovasi untuk biaya produksi petani,” kata dia.

Setelah selesai mendapatkan materi pelatihan, masing-masing petani diberikan biostimulan rumput laut sebanyak 200ml yang akan diaplikasikan di lahan mereka. Biostimulan pertanian ini adalah produk yang dikembangkan oleh Aquabloom, dengan mengambil bahan baku berupa rumput laut Sargassum yang didistribusikan oleh petani laut di Desa Kertasari. Dari laut ke lahan, potensi laut dimanfaatkan untuk ketahanan pertanian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *