LRC Pilih SDN 1 Teros sebagai Pilot Project Program Pendidikan Inklusif

Lombok Timur, 28/10/2025 – Terciptanya rasa aman bagi semua murid adalah pondasi pendidikan yang inklusif. Hal inilah yang ingin didorong oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui program pendidikan inklusif. Melalui program ini pemerintah ingin memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan haknya secara merata.

Sebagai mitra pembangunan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur, Lombook Research Center memfasilitasi Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan stakeholder pendidikan terkait mekanisme implementasi pendidikan inklusif di Lombok Timur.

Kegiatan berlangsung di SDN 1 Teros, Kecamatan Labuhan Haji pada 27 Oktober 2025 yang akan menjadi lokasi pilot project program pendidikan inklusif. Kepala Sekolah SDN 1 Teros, Baiq Suriatun., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan menyatakan komitmennya untuk mendorong penyelenggaraan pendidikan inklusif SDN 1 Teros.

“Saya begitu antusias mengawal program ini bersama Lombok Research Center dan INOVASI yang sudah berkoordinasi dengan Dikbud Lotim. Harapannya pertemuan ini membawa kita pada komitmen bersama dalam mewujudkan sekolah inklusif sebagai bagian dari sekolah ramah anak yang sudah kita laksanakan bersama,” ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan setelah sekolah melakukan pendataan siswa disabilitas melaui Profil Belajar Siswa (PBS). Dari total 242 siswa, terdeteksi sejumlah 57 siswa yang memiliki hambatan belajar fungsional. Jumlah in meningkat dari tahun sebelumnya dengan jumlah 40 siswa yang terdesksi. Data ini juga menjadi acuan mengapa SDN 1 Teros terpilih sebagai lokasi pilot project dalam program pendidikan inklusif.

“Sekarang bagaimana kita membangun kolaborasi, menyumbang saran dan ide untuk menciptakan pendidkan yang setara,” katanya lagi.

Sementara itu, Raihanatul Jannah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur mengawali sambutannya dengan memaparkan hasil skrining yang dilakukan oleh Tim INOVASI yang berkolaborasi dengan Dikbud Lotim pada 2023 lalu. Ia menjelaskan dari asesmen terhadap 30 sekolah dasar di Lombok Timur pada 1.200 siswa, terdapat 640 siswa dengan hambatan fungsional belajar.

Diskusi berjalan hangat. Setiap peserta menyumbangkan ide dan pengalaman, meyakini bahwa inklusi bukan hanya program, tapi semangat baru dalam dunia pendidikan.

“Data ini baru diambil dari 30 sekolah dasar, sementara jumlah sekolah dasar negeri di Lombok Timur ada 790 sekolah. Kita bisa bayangkan kalau semua sekolah ini didata bagaimana besar jumlahnya,” jelas Raihan.

Dengan keluarnya kebijakan pendidikan inklusif oleh Kemendikbudristek melalui Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2023 dan jumlah siswa yang terdeksi mengalami hambatan belajar yang jumlahnya tidak sedikit di Lombok Timur semakin mendorong keharusan setiap sekolah dan lingkungan untuk mendorong dan menerapkan pendidikan inklusif.

“Pendidikan inklusif ini adalah keharusan, ini tidak hanya sekadar berbicara tentang disabilitas. Lebih luas lagi bagaiman sekolah-sekolah bisa menciptakan lingkungan sekolah yang aman, bebas kekerasan dan mengajarkan nilai-nilai toleransi,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Baiq Titis Yulianty selaku Koordinator Program INKLUSI-LRC menjelaskan bahwa LRC akan terus mengawal penyelenggaraan pendidikan inklusif khususnya di SDN 1 Teros. Dengan adanya satu percontohan sekolah di Lombok Timur ini, diharapkan dapat meraup lebih banyak dukungan dan keterlibatan dari pemerintah desa, masyarakat, puskesmas dan lembaga lainnya.

“Kami berharap ketika melaksanakan sekolah inklusif, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, sehingga ada dukungan pemdes, wali murid, poskesmas dan lainnya. Karena pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu lembaga saja,” kata Baiq Titis.

Tidak semua sekolah memahami bagaimana mekanisme pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga dengan adanya percontohan sekolah inklusif yang akan diselenggarakan di SDN 1 Teros akan mampu menjadi tempat belajar bagi sekolah-sekolah lain.

Ke depan, LRC bersama INOVASI dan Dikbud Lotim akan lebih banyak melatih terkait mekaniskme pendampingan dan mekasnime pembelajaran bagi anak disabilitas yang akan meningkatkan kompetensi para pengajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *