LRC Perkuat Pemberdayaan Kelompok Petani Perempuan di Desa Kertasari

Lombok Timur, 10/10/2025 – Lombok Research Center (LRC) mendorong pertanian berkelanjutan melalui Program BISA: “Mengubah Sargassum Menjadi Biostimulan Pertanian di Desa Kertasari” atas kolaborasi dengan startup asal Jakarta, Aquabloom. LRC menginginkan petani di Desa Kertasari memanfaatkan potensi lokal yakni rumput laut Sargassum dalam pengembangan pertanian.

Untuk menyukseskan program ini, sebanyak 25 petani perempuan diberikan pelatihan penggunaan biostimulan berbahan dasar rumput laut dan teknis perawatan tanaman hortikultura pada Rabu, 8 Oktober 2025 di Desa Kertasari. Ini merupakan pelatihan petani konvensional ketiga yang digelar oleh Tim LRC dan Aquabloom.

Dalam program ini sekitar 100 petani di desa kertasari ditargetkan akan menguji penggunaan biostimulan. Mereka akan dilatih cara penggunaan biostimulan jenis Aquastroong pada tanaman cabai dengan luas lahan aplikasi lebih dari 2 hektar.

Tanaman cabai merupakan salah satu komoditas unggulan petani di Lombok Timur, termasuk di desa Kertasari. Petani lokal di Kertasari kertasari menghasilkan cabai sekitar 4-5 ton cabai per hektar, per tahun. Dengan penggunaan biostimulan rumput laut ini diharapkan petani bisa menghasilkan peningkatan panen 20-30%.

Dr. Maharani dari Tim LRC sekaligus narasumber menjelaskan bahwa pelatihan sengaja menyasar petani perempuan karena selama ini kelompok perempuan berkontribusi besar pada pertanian, ketahanan pangan termasuk dalam semua tahapan produksi pangan. Sayangnya, petani perempuan sering mendapat tantangan akibat sulitnya akses untuk meningkatan keterampilan dan teknologi pertanian modern.

“Kalau kapasitas perempuan ini meningkat, mereka tahu teknik bertani. Otomatis akan semakin meningkatkan ketahanan pangan kita,” ungkapnya.

Dr. Maharani dari LRC memimpin sesi pelatihan bersama petani perempuan di Desa Kertasari, Lombok Timur (8/10/2025) untuk mengenalkan pemanfaatan Sargassum sebagai biostimulan pertanian berkelanjutan.

Selain diberikan pelatihan terkait teknis perawatan tanaman hortikultura, peserta juga langsung melakukan praktik penggunaan biostimulan rumput laut yang diproduksi oleh Aquabloom. Jenis biostimulan yang diujikan adalah jenis Aquastrong yang akan diaplikasikan pada tanaman cabai. Biostimulan ini berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tanaman teradap penyakit, meningkatkan hasil panen dan meningkatkan kesuburan tanah.

Mewakili pemerintah desa Kertasari, Sunardi selaku Sekretaris Desa Kertasari menyampaikan optimis bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani. Ia juga berharap dengan pengembangan rumput laut Sargassum menjadi biostimulan, petani bisa mengembangkan bahan-bahan lokal di sekitar mereka menjadi produk pertanian, seperti pupuk atau obat tanaman.

“Kalau kita bisa menggunakan bahan-bahan di sekitar kita menjadi pupuk organik atau obat tanaman. Kita jadi tidak perlu mengeluarkan biaya produksi yang mahal,” pungkasnya.

Salah satu peserta petani perempuan, Lili Hairi mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, peluang akses bagi kelompok wanita tani untuk mendapatkan pengetahuan yang sama dengan petani laki-laki semakin terbuka, sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi pertanian dengan lebih efisien.
“Saya sangat berterima kasih kepada LRC yang selalu melibatkan kelompok perempuan dalam kegiatan mereka. Kegiatan ini semakin menguatkan kami untuk memaksimalkan potensi dan memanfaatkan teknologi pertanian sebaik mungkin untuk meningkatkan hasil panen”, ungkap dia.

Sebagai mitra pemerintah daerah di Kabupaten Lombok Timur, LRC melalui Program BISA berkomitmen memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan melalui praktik pertanian regeneratif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *