Kolaborasi LRC–Aquabloom: Ubah Sargassum Jadi Biostimulan yang Menghidupkan Ekonomi Pesisir

Maharani, Peneliti Lombok Research Center (LRC) menyampaikan sambutan serta pemaparan teknis terkait pengolahan Sargassum menjadi biostimulan di hadapan peserta dan tamu undangan.

Hari itu, Kamis (13/11/2025) bertempat di Aula Kantor Desa Kertasari Kecamatan Labuan Haji Kabupaten Lombok Timur berlangsung kegiatan Demontrasi Pembuatan Biostimulan menggunakan Rumput Laut Jenis Sargassum.
 
Kegiatan ini merupakan salah satu Rangkaian dari Proyek ekonomi Biru yang dinamakan program BISA (Blue Innovative Startup Acceleration). Program BISA merupakan inisiatif kolaboratif yang dirancang oleh Lombok Research Center (LRC) dan startup Aquabloom untuk memberdayakan masyarakat pesisir, khususnya kelompok perempuan, agar mampu mengolah sargassum yang sebelumnya dianggap sebagai limbah laut menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan. Melalui pendekatan inovatif ini, program BISA turut mendukung pertumbuhan ekonomi biru yang berkelanjutan di Lombok Timur.
 
Sargassum yang ada di sepanjang pantai Desa Kertasari diolah menjadi Biostimulan. Biostimulan merupakan bahan atau organisme biologis yang berfungsi meningkatkan performa fisiologis tanaman melalui mekanisme yang berbeda dari pupuk maupun pestisida. Jika pupuk berperan memasok unsur hara dan pestisida berfungsi mengendalikan organisme pengganggu, maka biostimulan bekerja dengan cara merangsang metabolisme tanaman, memperbaiki struktur tanah, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kondisi stres lingkungan. Biostimulan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti senyawa organik kompleks, mikroorganisme menguntungkan, ekstrak rumput laut, asam amino, atau biopolimer seperti kitosan. Melalui cara kerja ini, biostimulan membantu tanaman memaksimalkan penyerapan nutrisi yang sudah tersedia di tanah atau yang diberikan melalui pupuk, sehingga input kimia dapat ditekan tanpa mengurangi hasil panen.

Delegasi, tim program, dan warga Desa Kertasari melakukan kunjungan lapangan untuk melihat proses aplikasi biostimulan pada tanaman cabai, sekaligus meninjau potensi pengembangan ekonomi biru berbasis Sargassum.

Yang menajdi special dalam kegiatan tersebut yaitu hadirnya Bapak Will Hines dari  Direktur Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO)Bapak Freddie Brunt dari  Deputy Development Director, British Embassy Jakarta dan Ibu Setyawati Director for External Financing and Grants Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia.
 
Dalam sambutannya Peneliti dari Lombok Research Center (LRC) Bapak Maharani mengatakan bahwa Sinergy Group dalam program ini menekankan bagaimana memanfaat sumberdaya lokal yang selama ini tidak memiliki nilai ekonomi menjadi barang yang bernilai. Hal ini berkat adanya kajian dan sentuhan teknologi. Salah satu contohnya yaitu Sargassum ini ketika mendapatkan teknologi maka akan menjadi bahan yang sangat bermanfaat.
 
“Selama ini yang kita anggap sampah yaitu sarggasum dengan adanya sentuhan teknologi maka akan menjadi bahan yang sangat bermanfaat” Ungkap Maharani.
 
Pemanfaatan biostimulan yang sudah dibuat pun di aplikasikan langsung di tanaman petani. Untuk tahap pertama ada 3 janis tanaman yang dilakukan penyemprotan dengan luas 4 hektar. Tanaman yang disemprot yaitu cabai, jagung dan padi.
 
Selanjutnya Bapak Will Hines Director for Development and Open Societies (FCDO) United Kingdom menyampaikan kesannya yang sangat mendalam ke pada pulau Lombok khususnya desa Kertasari. Selama tiga hari di Lombok banyak hal yang dilakukan dan berpotensi untuk kerjasama antara Indonesia-Inggris. Khususnya dibidang teknologi. Kedepan diharapkan akan banyak peluang kerjasama yang bisa dilakukan baik melalui pemerintah maupun melalui komunitas lokal untuk pengembangan teknologi digital dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan pembangunan.
 
“Teknologi dan digitalsasi sangat diperlukan untuk menyelesaikan tantangan pembangunan yang ada” Ungkap Will Hines.
 
Setelah menyaksikan langsung tahapan pembuatan biostimulan dari rumnput laut jenis sargassum rombongan akan langsung menuju pantai Kertasarai untuk melihat langsung potensi Sargassum yang ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *