Lombok Timur, 4/10/20205 – Lombok Research Center melalui dukungan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur memberikan pelatihan ekspor bagi 20 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis bambu yang ada di Kecamatan Sikur.
Direktur Lombok Research Center (LRC) Suherman, dalam keterangannya, Sabtu (4/10/2025), mengatakan bahwa sejumlah 20 UMKM berbasis bambu yang ada di Kecamatan Sikur telah mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh LRC.
“Mayoritas dari peserta ini merupakan pelaku UMKM berbasis bambu yang telah tergabung dalam Program Pemberdayaan dan Pembinaan UMKM Berbasis Bambu di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur,” katanya.
Kegiatan yang bertajuk “Pelatihan Ekspor Produk UMKM Berbasis Bambu di Kecamatan Sikur” diselenggarakan di Lesehan Midara, Kecamatan Terara, Lombok Timur, pada 4 Oktober 2025. Pelatihan ini lanjutan dari kegiatan sebelumnya, yaitu pelatihan desain produk dan pelatihan digital marketing.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut, LRC menghadirkan Supiandi, SE., M. Ec. Dev., QWP., seorang praktisi dalam bidang eksportir yang juga pernah menjadi konsultan Bank Indonesia kantor wilayah Mataram. Narasumber lainnya adalah Rachmat Wira Putra, ST, M. Ec. Dev., analis perdagangan luar negeri pada Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hadir juga pada kegiatan pelatihan itu, Zamroni, staf khusus Bupati Lombok Timur.
“Kami berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan bagik, sehingga produk UMKM berbasis bambu yang ada di Kecamatan Sikur siap untuk bersaing dan memperluas jangkauan pemasarannya. LRC dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur memiliki visi yang sama, yakni mendukung UMKM agar berdaya saing dan mampu menembus pasar global,” ujar Suherman di sela pelatihan.
Supiandi, dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa di tengah persaingan usaha di tingkat lokal yang semakin kompetitif, pasar luar negeri menjadi salah satu peluang bagi pelaku usaha baru. Hal ini karena pasar ekspor menwarkan harga yang lebih kompetitif atau margin keuntungan yang sangat besar.
“Belajar dari pengalaman yang kami lakukan, ternyata pasar ekspor lebih menjanjikan kerena keuntungan yang diperoleh lebih besar karena harga yang ditawarkan buyer/pembeli di luar negeri sangat kompetitif,” kata Supiandi dalam pemaparannya.
Supiandi juga menekankan kepada para peserta pelatihan bahwa, terdapat 3 (tiga) hal yang penting apabila ingin memasuki dunia perdagangan luar negeri, yakni pasar internasional, pelaku usaha ekspor, dan penyedia bahan baku.

Yang terpenting saat ini adalah, pelaku UMKM mau untuk memperluas pemasarannya melalui mekanisme ekspor, sedangkan mengenai berbagai persyaratan teknis dapat dibantu oleh pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Rachmat Wira Putra dalam pemaparan materinya yang berjudul “Konsep Ekspor”.
“Yang paling penting saat ini adalah para peserta pelatihan harus memiliki legalitas berusaha. Kemudian pelaku usaha harus menjaga kualitas dari produk yang dijual, memiliki warehouse karena produk yang diekspor umumnya dalam jumlah yang banyak. Terakhir adalah menjamin ketersediaan bahan baku karena umumnya ini untuk menjaga keberlanjutan atau kontuinitas pengiriman produk ke pembeli di luar negeri”, kata Rachmat Wira Putra.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan berharga dan saya berharap para peserta dapat menerapkannya dalam pengembangan usahanya,” ujar Assairul Kabir yang memandu kegiatan pelatihan tersebut.
Salah satu peserta pelatihan, Siti Aminah, dari Dusun Mentaum, Desa Montong Baan, mengungkapkan rasa bangganya dapat mengikuti pelatihan yang diselnggarakan oleh LRC dan menjadi bagian dari pelaku UMKM dalam Program Pemberdayaan dan Pembinaan UMKM Berbasis Bambu ini.
“Saya bangga dan beruntung mendapat kesempatan ini. Melalui pelatihan ekspor produk UMKM berbasis bambu ini, saya bisa belajar langsung bagaimana cara memperkenalkan produk di pasar internasional dengan strategi yang tepat. Harapan saya, produk kami bisa diterima dan membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat Lombok Timur,” sebut Siti Aminah.
“Melalui program pelatihan ekspor, kami ingin memastikan produk UMKM Lombok Timur mampu bersaing di pasar global sekaligus memperkuat citra daerah di mata dunia. Kegiatan ini adalah salah satu langkah nyata dalam mengangkat potensi lokal ke panggung internasional,” jelas Zamroni, Stafsus Bupati Lombok Timur.
Dengan penyelenggaraan pelatihan ini, lanjutnya, LRC berharap UMKM berbasis bambu di Kecamatan Sikur semakin siap menembus pasar ekspor, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Lombok Timur.